Selasa, 13 Desember 2016

9 Tokoh Sains Dunia Terpopuler



Semua ilmu pengetahuan yang ada sekarang tidak semata-mata ada begitu saja, namun semua itu ditemukan dengan berbagai proses panjang oleh penemu-penemunya, mereka sangat berjasa karena apa yang mereka temukan sangat berguna bagi kehidupan kedepanya. Berikut adalah 9 tokoh sains terpopuler versi saya dan biografinya :
  1. Albert Einstein, lahir di Ulm, Kerajaan Württemberg, Kerajaan Jerman pada tanggal 14 Maret 1879 dan meninggal di Princeton, New Jersey, Amerika Serikat pada tanggal 18 April 1955. Ia adalah ilmuwan fisika terbesar dalam abad ke-20. Ia mengemukakan teori relativitas. Kata Einstein dianggap berarti kecerdasan atau genius. Untuk menghargai atas jasa-jasanya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai Einstein, sebuah unsure kimia dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein. Rumus yang paling terkenal adalah E=mc².
  2.  Alexander Graham Bell, lahir di Edinburgh, Skotlandia, Inggris pada tanggal 3 Maret 1847 dan meninggal akibat komplikasi dari diabetes di Beinn Bhreagh, Nova Scotia, Kanada pada tanggal 2 Agustus 1922. Ia merupakan seorang Ilmuwan, insinyur, Profesor di Boston University, Guru orang tuli dan bahkan penemu telepon. Ia juga termasuk pekerjaan terobosan dalam telekomunikasi optik, hydrofoils dan aeronautika. Pada 1888, Ia menjadi anggota pendiri dari National Geographic Society. Ia digambarkan sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah manusia.
  3. Aristoteles lahir di Stageira, Chalcidice pada tahun 384 SM dan meninggal pada tahun 322 SM di Euboea. Ia adalah seorang Yunani filsuf dan polymath, seorang mahasiswa dari Plato dan guru dari Alexander Agung. Tulisan-tulisan Aristoteles adalah yang pertama membuat system yang komprehensif filsafat Barat, meliputi moralitas, estetika, logika, ilmu pengetahuan, politik, dan metafisika. Meskipun Ia menulis risalah yang elegan banyak dan dialog, diperkirakan bahwa sebagian tulisan-tulisannya hilang dan hanya sekitar sepertiga dari karya asli telah bertahan.
  4. Galileo Galilei, lahir di Pisa, Toscana – Italia pada tanggal 15 Februari 1564 dan meninggal pada tanggal 8 Januari 1642 di Arcetri, Toscana – Italia. Ia adalah seoarang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah. Ia telah menyempurnakan teleskop, mengamati berbagai pengamatan astronomi dan juga dikenal sebagai seorang pendukung Copernicus mengenai peredaran bumi mengelilingi matahari. Galileo dianggap sebagai penyumbang terbesar bagi dunia sains modern, dan sering disebut sebagai “Bapak Astronomi Modern”, “Bapak  Fisika Modern’, dan “Bapak Sains”.
  5. Georg Ohm, lahir di Erlangen, Bavaria pada tanggal 16 Maret 1789 dan meninggal pada tanggal 6 Juli 1854 di Munich, Bavaria. Ia adalah seorang ahli fisika dan matematika. Ia menggunakan peralatan ciptaanya sendiri dan menemukan bahwa ada proporsionalitas langsung antara beda potensial diterapkan di konduktor dan resultan arus listrik, hubungan ini dikenal dengan Hukum Ohm.
  6. John Dalton, lahir di Eaglesfied, Cumberland, Inggris pada tanggal 6 September 1766 dan meninggal pada tanggal 27 Juli 1844 di Manchester, Inggris. Ia adalah seorang ahli kimia, ahli meteorologi dan fisikawan. Ia dikenal karena kepeloporannya dalam pengembangan modern teori atom, Hukum Proporsi, Hukum Daltn Tekanan Parsial, dan Daltonism.
  7. Sir Isaac Newton lahir di Woolsthorpe-by-Colsterwoth, Lincolnshire pada tanggal 4 Januari 1643 dan meninggal pada tanggal 31 Maret 1727. Ia adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan teolog. Ia adalah pengikut dari aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah dan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik. Newton menjabarkan hokum gravitasi dan tiga hokum gerak yang mendominasi pandangan sains dalam karyanya.
  8. Charles Robert Darwin (lahir di Shrewsbury, Shropshire, Inggris, 12 Desember 1809 – meninggal di Downe, Kent, Inggris, 19 April 1882 pada umur 72 tahun) adalah
    seorang naturalis Inggris yang teori revolusionernya meletakkan landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis keturunan yang sama (common descent) dengan mengajukan seleksi alam sebagai mekanismenya. Teori ini kini dianggap sebagai komponen integral dari biologi (ilmu hayat).
Louis Pasteur (lahir di Dole, Jura, Franche-Comté, Perancis, 27 Desember 1822 – meninggal di Marnes-la-Coquette, Hauts-de-Seine, Perancis, 28 September 1895 pada umur 72 tahun) adalah ilmuwan kelahiran Perancis. Sebagai ilmuwan, ia berhasil menemukan cara mencegah pembusukan makanan hingga beberapa waktu lamanya dengan proses pemanasan yang biasa disebut pasteurisasi. Louis Pasteur memulai kariernya sebagai ahli fisika di sebuah sekolah lanjutan atas. Pada usia 26 tahun ia sudah menjadi profesor di Universitas Strasbourg, kemudian ia pindah ke Universitas Lille dan di sanapada tahun 1856 ia melakukan penemuan yang berarti sangat besar bagi bidang kedokteran. Penemuan awalnya adalah pasteurisasi yaitu mematikan bakteri yang ada di susu dengan pemanasan.
Louis Pasteur ilmuwan pendukung teori Biogenesis terkenal dengan teori "Omne ovum ex vivo omne vivum ex ovo"
Pasteur juga membuat obat untuk pencegah penyakit antraks dan suntikan melawan penyakit anjing gila rabies. Pada waktu itu orang yang digigit oleh anjing gila akan menderita penyakit yang disebut hidrofobia. Suntikan rabies Pasteur tidak hanya mencegah tetapi juga mengobati penyakit tersebut. Pada hari ulang tahunnya yang ke 70 para dokter dan ilmuwan dari seluruh dunia berkunjung ke Paris untuk menghormatinya. Sejak tahun 1888 karya Pasteur dilanjutkan di Institut Pasteur di Paris. Kini institut itu mempunyai cabang di 60 negara. Makamnya terdapat di bawah Institut tersebut, jenazahnya dimasukkan ke dalam peti mati terbuat dari marmer dan granit.


Sumber :
http://blogpenemu.blogspot.sg/2014/04/biografi-louis-pasteur-penemu-vaksinasi.html
http://datatokoh-tokoh.blogspot.com/2013/04/10-ilmuwan-fisika-terkenal.html#chitika_close_button
http://id.wikipedia.org/wiki/Charles_Darwin

Apa Itu Sains?



Pengertian Sains: Apa itu Sains? 

| Kata sains berasal dari bahasa Latin scientia yang berarti "pengetahuan" atau "mengetahui". Dari kata ini terbentuk kata science (Inggris). Sains dalam pengertian sebenarnya adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari berbagai fenomena alam sehingga rahasia yang dikandungnya dapat diungkap dan dipahami. Dalam usaha mengungkap rahasia alam tersebut, sains melakukannya dengan menggunakan metode ilmiah. Sains memiliki ciri-ciri tertentu. Beberapa ciri sains tersebut adalah sebagai berikut:
  • Objek kajiannya sains berupa benda-benda konkret: Benda konkret adalah benda-benda yang dapat ditangkap oleh alat-alat indra, dapat berupa benda padat, cair, atau gas. Jika benda-benda tersebut tidak dapat ditangkap oleh indra kita, maka digunakan alat bantu. Contohnya, pengamatan terhadap virus dilakukan dengan menggunakan mikroskop elektron dan bakteri dengan bantuan mikroskop cahaya.
  • Sains mengembangkan pengalaman-pengalaman empiris: Hal berarti pemecahan masalah dilakukan berdasarkan pengalaman-pengalaman yang dapat dirasakan oleh semua orang (pengalaman nyata). 
  • Sains menggunakan langkah-langkah sistematis: Artinya, dalam proses pemecahan masalah, sains menggunakan langkah-langkah yang teratur (sistematis) sesuai dengan aturan-aturan yang sudah dibakukan. Langkah-langkah sistematis tersebut berlaku untuk setiap bidang kajian sains dengan hasil yang sama jika dilakukan pada situasi yang sama.
  • Hasil/produk sains bersifat objektif: Artinya, temuan tersebut tidak dipengaruhi oleh subjektivitas pelaku eksperimen atau atas hasil pemesanan dari pihak lain yang sifatnya memihak. Sains hanya memihak kepada kebenaran yang bersifat ilmiah.
  • Sains menggunakan cara berpikir logis: Cara berpikir yang menggunakan logika akan mengikuti kontinuitas dalam berpikir.
  • Hukum-hukum yang dihasilkan sains bersifat universal: Artinya dilakukan di mana saja, oleh siapa saja, serta kapan saja, pada dasarnya akan mendapatkan hasil yang sama.
  •  

Inilah Video Pembuatan Energi Baterai Dari Kulit Pisang

Membuat baterai bertenaga kulit pisang, kenapa tidak? Selain dapat memanfaatkan limbah rumah tangga,kegiatan berikut bisa menjadi hobi yang seru bagi anda. Berikut videonya

Sumber:

https://www.youtube.com/watch?v=i0Y_19M_CSE

Wow! Energi Baterai Dari Kulit Pisang



 
         Di sini saya akan memperlihatkan hasil karya tulis saya yang berjudul "Kulit pisang sebagai pasta pengganti baterai kering ramah lingkungan", tapi sebelumnya saya akan menjelaskan sedikit tentang karya tulis saya ini. Pasti Anda sudah tidak asing dengan beragam tumbuhan pisang, nah apakah Anda tau bahwa kulit pisang berpotensi menjadi pengganti pasta baterai kering ramah lingkungan, dan pasti di otak Anda langsung berfikir "kok bisa ya, mengapa kulit pisang bisa menjadi pengganti pasta baterai?" nah mengapa kutit pisang saya katakan berpotensi menjadi pengganti pasta baterai kering ramah lingkungan, karena yang saya ketahui bahwa di dalam kulit pisang mengandung magnesium (mg), garam sodium dan yang paling banyak adalah kalium, baik mg, garam sodium dan kalium ini termasuk logam dan di mana yang saya ketahui logam adalah penghantar elektrolit yang kuat. Namun sayangnya kebanyakan manusia jarang berpikir untuk mendaur ulang (recycle) kebutuhan-kebutuhan yang sudah mereka konsumsi, melainkan mereka hanya membuang limbahnya begitu saja,tanpa berfikir untuk memanfaatkannya.Ibarat sebuah pepatah habis manis sepah dibuang. Ibarat tersebut tak jauh berbeda ketika kita mengkonsumsi buah pisang,kemudian membuang limbah kulitnya disembarang tempat.Jarang sekali orang berfikir untuk memanfaatkan kembali limbah kulit pisang tersebut ,padahal tanpa kita sadari sebenarnay kulit pisang berpotensi menjadi baterai kering ramah lingkungan.
     

 
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
       Saat ini, sebagian besar kebutuhan akan energi listrik dipenuhi oleh sumber energi yang kurang layak. Sumber energi listrik yang berasal dari batu bara dan mesin disel dengan bahan bakar solar tidak layak karena menimbulkan polusi udara, dan sumbernya bukanlah yang dapat diperbaharui dalam waktu singkat. Kedua sumber energi tersebut dapat habis dalam jangka waktu yang mungkin tak lama lagi.
      Alam semesta menyediakan berbagai kebutuhan manusia. Kebutuhan tersebut, dibutuhkan manusia untuk melangsungkan dan memenuhi segala tuntutan hidup. Manusiapun mulai berpikir untuk memanfaatkan kekayaan alam guna memenuhi kebutuhan hidup mereka. Seringnya manusia menggunakan otaknya untuk berpikir, maka semakin cerdaslah pikiran manusia untuk mengolah dan memanfaatkan alam semesta ini. Namun kecerdasan itu membuat manusia terlupa akan kebutuhan yang diberikan alam terbatas, sedangkan manusia menggunakannya tanpa batas.
      Kebanyakan manusia jarang berpikir untuk mendaur ulang (recycle) kebutuhan-kebutuhan yang sudah mereka konsumsi, melainkan mereka hanya membuang limbahnya begitu saja,tanpa berfikir untuk memanfaatkannya.Ibarat sebuah pepatah habis manis sepah dibuang. Ibarat tersebut tak jauh berbeda ketika kita mengkonsumsi buah pisang,kemudian membuang limbah kulitnya disembarang tempat.Jarang sekali orang berfikir untuk memanfaatkan kembali limbah kulit pisang tersebut,padahal tanpa kita sadari sebenarnay kulit pisang berpotensi menjadi baterai kering ramah lingkungan.
      Kata baterai mungkin sudah tidak asing didengar,namun baterai dan kulit pisang mungkin baru sekali didengar.Baterai adalah sebuah alat yang digunakan untuk menyimpan tenaga listrik.Baterai sebagai sumber energi alat-alat elektronik seperti jam dinding,radio,senter dan alat-alat elektronik lainnya. Begitu banyaknya peranan baterai bagi kehidupan manusia,namun tidak dapat dipungkiri juga bahwa baterai yang kita gunakan sehari-hari sangat berbahaya baik untuk kita maupun alam sekitar.
      Baterai mengandung berbagai macm logam berat seperti : merkuri,mangan, timbal,nikel,lithium dn kadmium. Jika baterai dibuang sembarangan,maka logam berat yang terkandung didalamnya mencemari air dan tanah serta membahayakan bagi kesehatan .
      Limbah baterai tidak hanya berbahaya bagi manusia,tetapi juga membahayakan sumber daya alam,karena mengandung logam berat dan elektrolit korosif yang dapat mencemari tanah dan air. Jika limbah baterai dicampur dengan limbah padat lainnya dari waktu kewaktu kandungan berbahaya di dalamnya dapat mengancam kehidupan ikan,tanaman,perusakkan lingkungan dan secara tidak langsung mengancam kesehatan manusia.
      Peristiwa seperti ini apabila dibiarkan berlarut-larut bukan hanya kesehatan kita yang dirugikan ,tetapi alam juga ikut merasakan kerugian tersebut. Jadi harus ada pengganti bahan kimia gtersebut,salah satunya pengembangan potensi-potensi kulit buah sebagai baterai ramah lingkungan. 
        Limbah kulit pisang memiliki banyak manfaat,seperti bahan pembuatan pasta pada baterai. Cara membuat pasta dari kulit pisang cukup mudah dan pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai pengganti pasta baterai sangat bermanfaat bagi masyarakat. Hal inilah yang melatar belakangi penelitian tentang potensi kulit pisang (Musa paradisiaca) sebagai baterai kering ramah lingkungan  dan  untuk memanfaatkan kekayaan alam disekitar untuk mengurangi dampak krisis energi, selain itu melimpahnya pohon pisang di Barabai yang belum dimanfaatkan secara maksimal menarik penulis untuk melakunan inovasi dengan memanfaatkan limbah kulit pisang sebagai bahan pengganti pasta dalam baterai.
 
1.2.  Rumusan Masalah.
            Dari permasalahan tersebut dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
       1.  Apakah kulit pisang memiliki potensi menjadi baterai ramah lingkungan ?
       2.  Apakah jenis kulit pisang berpengaruh terhadap pembuatan bahan baku baterai
            kering ?
 
1.3  Tujuan Penelitian
             Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
        1.  Mengetahui apakah kulit pisang memiliki potensi menjadi baterai ramah
             lingkungan.
        2.  Mengetahui apakah jenis kulit pisang berpengaruh terhadap pembuatan bahan
             baku baterai kering .


  1.4  Manfaat Penelitian
             Karya tulis ilmiah yang dibuat dapat dimanfaatkan, sebagai :
      1.  Bagi penulis, untuk menambah pengalaman dalam membuat karya tulis.
      2.  Bagi institusi (sekolah), sebagai bahan referensi untuk perpustakaan sekolah.
      3.  Bagi masyarakat, sebagai pedoman atau ajakan untuk dapat mengelola limbah
           kulit pisang menjadi baterai kering yang ramah lingkungan.
1.5  Batasan Masalah
        Dalam penelitian ini, masalah yang dibahas adalah seputar bagaimana memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah,khususnya sumber daya hasil olahan manusia saat ini hanya dianggap sebagai limbah dapat dimanfaatkan menjadi sebuah teknologi yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia dalam hal energi yang berkelanjutan.
      Pokok dari permasalahan penelitian ini adalah cara pemanfaatan limbah kulit pisang yang apabila isinya sudah habis dimakan,maka kulitnya dibuang. Oleh karena itu penulis melihat prosfek yang bagus bagi limbah tersebut untuk dijadikan sebagai energi listrik pengganti baterai yang sudah yang sudah tidak dapat difungsikan lagi atau mati . Untuk mendapatkan hasil penelitian yang bagus tentunya diperlukan riset yang panjang,sehingga penulis membatasi pokok penelitian ini hanya sampai pada pembuatan bahan baku baterai kering yang ramah lingkungan.
 
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Tanaman Pisang
      Pohon pisang (Musa paradisiaca) merupakan tanaman yaang tidak mengenal musim, selalu berkembang setiap waktu. Pohon pisang selalu melakukan regenerasi melalui tunas-tunas yang tumbuh pada bonggolnya.Cara itulah pohon pisang mempertahankan eksitensinya untuk memberikan manfaat kepada manusia. Hampir seluruh bagian dari tanaman pisang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, mulai dari bonggol, batang, daun, buah, bunga sampai kekulit pisang. Berikut ini manfaat dari setiap bagian pohon pisang :
- Bonggol (umbi batang pisang ).
Dibeberapa daerah, bonggol batang pisang yang muda dapat dimanfaatkan untuk sayur dan keripik pisang.
- Batang
Batang pisang banyak dimanfaatkan masyarakat,terutama pada bagian yang mengandung serat.Bagian ini dimanfaatkan sebagai pembungkus untuk bibit tanaman sayur dan apabila dikeringkan dan diolah lebih lanjut dapat digunakan sebagai tali pda pengolahan tembakau, untuk kompos dan dijadikan bahan baku pembuat kertas.                                             
- Daun
Masyarakat pedesaan memanfaatkan daun pisang sebagai pembungkus makanan,biasanya membungkus kue-kue tradisional dan pembungkus nasi dan dimanfaatkan juga sebagai pakan ternak seperti sapi, kambing dan kerbau.
- Buah
Buah pisang selain dimanfaatkan sebagai sumber vitamin dan mineral juga dapat dimanfaatkan menjadi produk olahan antara lain pisang sale, tepung pisang, sari buah, buah dalam sirup, keripik pisang dan berbagai olahan kue moderen dan tradisional. Buah pisang mengandung vitamin C, B kompleks, B6. Pisang bisa menjadi pengganti makanan pokok, sehingga mengurangi ketergantungan rakyat Indonesia terhadap beras.
- Bunga
Bunga pisang disebut juga jantung pisang, karena bentuknya seperti jantung. Biasanya dimanfaatkan untuk membuat sayur,karena kandungan protein dan vitaminnya. Selain dibuat sebagai sayur bunga pisang dapat juga dijadikan manisan dan acar.
- Kulit buah
Kulit buah ini biasanya digunakan senagai bahan pakan ternak, namun seiring berjalannya waktu limbah kulit pisang ini tidak lagi digunakan sebagai pakan ternak melainkan sebagai energi listrik yang ramah lingkungan.
Gambar : Tanaman pisang (Musa paradisiaca)
Pisang diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom          : Plantae (Tumbuhan)
Sub Kingdom   :Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Divisi               : Spermatophyta(menghasilkan biji)
Sub Divisi        : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas               : Liliopsida (berkeping satu/monokotil)
Ordo                : Zingiberales
Family            : Musaceae (suku pisang-pisangan)
Genus             :Musa
Spesies           : Musa paradisiaca
 
2.1.1  Daerah Penyebaran
      Menurut ahli sejarah dan botani,bahwa asal mula tanaman pisang adalah Asia Tenggara yang oleh penyebar agama Islam dsebarkan ke Afrika Barat, Amerika Selatan, dan Amerika Tengah.Asia Tenggara termasuk Indonesia disebut sebagai sentral asal tanaman pisang. Selanjutnya pisang menyebar keseluruh dunia, meliputi daerah teopis dan suptropis.Dimulai dari Asia Tenggara , ke Timur melalui Laut Teduh sampai ke Hawai. Selain itu juga kebarat melalui Samudera Atlantik, kepulauan kenari sampai ke benua Amerika. Tanaman pisang kini telah menjadi tanaman dunia karena terebar keseluruh penjuru dunia.Negara-negara penghasil pisang yang terkenal diantarnya Brazil, Panama, Honduras, India, Equador, Thailand, Karibia, Columbia, Meksiko, Venezuela, dan hawai. Indonesia merupakan negara penghasil  pisang nomor empat di dunia.
 
2.2  Prospek Baterai Pisang
      Pisang secara tradisional tidak dibudidayakan secara intensif,hanya sedikit yang dibudidayakan secara insentif dan besar-besaran dalam perkebunan monokultur.
      Potensi dari tanaman pisang ini terdapat hampir diseluruh bagian tanaman, namun potensi yang terbesar ada pada bagian kulit pisang. Kulit pisang mempunyai potensi menjadi bahan dasar pembuatan baterai ramah lingkungan. Setelah melalui proses panjang, kulit pisang ini akan menghasilkan mineral yang berfungsi sebagi elektrolit (pengganti pasta pada baterai). Elektrolit inilah yang nantinya akan menghasilkan arus listrik dalam batu baterai.
      Menurut Sutikno (2008) elektrolit dalam batu baterai bersifat asam, sehingga buah yang bersifat asam dapat menjadi elektrolit. Innocencio Kresna Pratama (2007) menembahkan, bahwa selain buah apel,  jeruk buah lain yang dapat menghasilkan listrik adalah kulit pisang, seperti percobaan yang dilakukan oleh wasis Sucipto, S.Pd (2007) yang membuktikan bahwa kulit pisang dapat digunakan sebagai sumber arus listrik searah.
                                                      
2. 3  Teori Dasar Sel Listrik
      Baterai merupakan sistem elektrokimia. Tiap sel baterai terdiri atas elektroda yang berbeda dipisah satu sama lain dalam cairan penghantar yang disebut elektrolit. Masing-masing elektroda memiliki sistem sendiri dan menghasilkan potensial yang beda. Perbedaan potensial di antara keduanya disebut elektromotive force.
      Energi kimia yang dihasilkan dari reaksi sel merupakan sumber listrik yang disuplai baterai ketika digunakan. Zat-zat periaksi dalam sel sekunder secara lengkap dan efisen dapat dikembalikan ke keadaan asalnya dengan memberkan arus listrik dengan arah yang berlawanan, tetapi dalam sel primer hal ini tidak mungkin atau hanya sebagian saja. Hanya jenis tertentu saja dari baterai primer yang dapat diperbaharui, yaitu dengan cara menggati elektroda dan slektrolotnya.
      Ketika dua terminal sel dihubungkan dengan sirkuit luar dan kabel, arus yang mengalir proporsional dengan besarnya emf dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan baterai dan sirkuit luar. Arus mengalir melewati elektrolit oleh partikel muatan yang disebut ion dan melewati bagian logam dari sirkui oleh elektron. Reaksi kimia terjadi pada permukaan elektroda di mana terjadi perubahan dari konduksi elektronik menjadi konduksi ionik dan sebaliknya.
      Material katodik biasanya terbuat dari senyawa kimia seperti, PbO2, MnO2,NiO2, CuCl, atau  AgCl. Mereka adalah agens depolarisasi. Dicirikan dengan mudahnya menerima elektron, akibatnya tingkat oksidasinya turun. Dilain pihak magterial anodik, biasanya logam seperti Pb, Fe, Cd, Mg atau Zn. Sifatnya mudah melepas elektron membentuk ion positif dalam elektrolit. Reaksi ini disebut oksidasi.
      Reaksi reduksi dan oksidasi disertai dengan perubahan kimia. Mungkin juga terdapat perubahan di dalam elektrolit. Perubahan tersebut mengikuti hukum Faraday tentang elektrosis. Ketika baterai mensuplai arus listrik dikatakan baterai tersebut sedang di-dicharge. Perubahan dari energi kimia ke energi listrik berlangsung menurut hukum termodinamika.
      Elektrolit yang menyediakan konduksi ionik antar elektroda harus disesuaikan dengan bahan katoda adan anoda. Dalam elektrolot perlu adanya jumlah asam yang berlebihan dibandingkan jumlah yang diperlukan secara teoritis, kalau tidak ada dia akan terlalu lrut dan terlalu risisten terhadap aliran arus listrik. Perubahan yang tidak diinginkan juga bisa terjadi. Laju reaksi akan sebanding dengan pertukaran elektron antar elektroda, hal ini tergantung pada difusi, suhu, permukaan efektif, dan kondisi dari sirkuit listrik.
11 2.4. Rumusan Hipotesis
                Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
                Hipotesis I              

 HA
Kulit pisang dapat menghasilkan bahan baku baterai kering yang ramah lingkungan.

H0
Kulit pisang tidak dapat menghasilkan bahan baku baterai kering yang ramah lingkungan

             Hipotesis II  

HA
Jenis kulit pisang berpengaruh terhadap pembuatan  bahan baku baterai kering

H0
Jenis kulit pisang tidak berpengaruh terhadap pembuatan bahan baku baterai kering
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1  Subjek ,Tempat dan Waktu Penelitian
       3.1.1 Subjek Penelitian.
                 Subjek penelitian adalah kulit pisang Ambon dan kulit pisang Kepok
       3.1.2  Tempat dan Waktu Penelitian
                 Proses pembuatan baterai dari kulit pisang dan uji reformanya dilaksanakan di                       
                 rumah Muhammad Demas Akira, kompleks Guntur Permai, RT 08, RW 03
                 Blok I, N0 15  Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
                 Waktu penelitian terhitung tanggal 4 November 2012 sampai dengan tanggal
                 11 November 2012.
 
3.2  Populasi Penelitian.
       Sampel penelitian ini adalah kulit Pisang Ambon dan Kepok (Musa paradisiaca).
       Sampel ini diperoleh dari pasar tradisional Barabai.
 
3.3  Metode Penelitian
       Metode penelitian yang digunakan ialah metode eksperimen dengan tujuan menguji
       kebenaran dari hipotesa dengan cara mengamati dan membandingkan sampel satu
       dengan sampel yang lainnya.
 
 3.4  Alat dan bahan.
       Dalam pembuatan baterai kering dari kulit pisang alat dan bahan yang digunakan
       sebagai berikut :
       3.4.1  Alat
                1. Satu buah Basic  meter
                2. Dua buah pemegang lampu
                3. Dua buah pemegang baterai
                4. Dua buah bola lampu LED
                5. Dua buah kabel penghubung hitam
                6. Dua buah kabel penghubung merah 
                7. Satu buah pisau
                8. Satu buah gunting
                9. Satu batang lidi
      3.4.2  Bahan
                1. Dua buah baterai yang sudah mati
                2. Kulit pisang Ambon dan Kepok
 
3.5  Prosuder Pembuatan Baterai Kering.
       1. Membongkar 2 buah baterai bekas dengan gunting pada bagian penutup atas
           (pada kutub positif baterai).
       2. Mengeluarkan serbuk atau pasta eletrolit yang ada didalam baterai .
       3. Memotong kecil-kecil kulit pisang Ambon dan Kepok.
       4. Memasukan potongan kulit pisang kedalam baterai masing-masing.
      5. Menutup kembali bagian penutup atas yang telah dibuka dengan rapat.
      6. Menguji baterai yang telah diisi denga kulit pisang Ambon dan Kepok dengan
          Basic meter dan lampu LED
      7. Mengamati tegangan arus listrik pada baterai di Basic Meter
      8.  Mengamati lama kekuatan nyala lampu pada masing-masing baterai.
 
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
 
      Dari hasil percobaan untuk mengetahui apakah kulit pisang berpotensi sebagai baterai
ternyata benar, bahwa memang kulit pisang berpotensi menjadi baterai kering ramah lingkungan.
Percobaan yang penulis lakukan dapat membuktikan kalau baterai kulit pisang yang dibuat oleh penulis dapat menghasilkan listrik. Untuk kulit pisang Ambon menghasilkan listrik selama 5 jam 17 menit dan untuk kulit pisang Kepok menghasilkan listrik selama 3 jam  31 menit.
      Baterai kulit pisang hasil percobaan penulis dalam menghantarkan listrik tidak sesempurna seperti baterai pada umumnya. Hal ini karena banyak faktor yang kurang mendukung penelitian yang dilakukan oleh penulis. Salah satu faktor tersebut adalah kurangnya sarana dan prasarana.
      Data hasil percobaan yang telah diukur tegangannya oleh penulis. Hasil penelitiaan menunjukan bahwa rata-rata tegangan yang dihasilkan oleh baterai kering dari kulit pisang  Ambon adalah  1,1 Volt . Sedangkan pada pisang Kepok rata-rata tegangan yang dihasilkan adalah 0,9 volt .Kontruksi baterai kering kulit pisang sama dengan baterai biasa. Perbedaannya hanya pada elektrolitnya. Kulit pisang mengandung beberapa mineral yang dapat berfungsi sebagai elektrolit. Mineral yang terdapat pada kulit pisang yang terbanyak adalah  Kalium (K+ ). Kulit pisang juga mengandung garam soddium yang mengandung Klorida (Cl-)dalam jumlah sedikit.Reaksi antara Kalium dan garam Sodium dapat membentuk garam Kalium Klorida (KCl).                                                                                                                                                         
      Menurut Drs,Asep Jamal (2008) KCl Merupakan elektrolit kuat yang mampu terionisasi dan mampu menghantarkan arus listrik. Pisang juga mengandung mangnesium dan Seng. Mangnesium (Mg) dapat bereaksi dengan Klorida menjadi elektrolit kuat.
      Dari kedua jenis pisang,yaitu pisang Ambon dan pisang Kepok yang memiliki ketahanan  listrik yang paling lama atau tinggi adalah pisang Ambon. Pisang Ambon dilihat dari nyala lampu lebih lama dan lebih terang serta voltasenya lebih besar dibanding pisang Kepok. Perbedaan tersebut mungkin disebabkan pada kulit pisang Ambon lebih banyak mengandung meneral valium dan garam sodium dibandingkan kulit pisang Kepok.
            Dalam penelitian ini peneliti juga melakukan percobaan dengan baterai yang pastanya sudah diambil dan dibiarkan kosong sebagai kontrol, kemudian dilakukan pengujian nyala lampu, ternyata lampu tidak menyala, ini membuktikan bahwa baterai yang tidak mempunyai pasta ( zat elektrolit ) tidak mampu menghantarkan arus listrik.
BAB V
PENUTUP
5.1  Kesimpulan
      Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut :
      1.  Kulit pisang dapat menghasilkan bahan baku baterai kering ramah lingkungan,
           maka hipotesis  HA  diterima dan hipótesis  H0  ditolak.
      2.  Jenis kulit pisang berpengaruh terhadap pembuatan bahan baku baterai Bering,
           maka hipotesis  HA  diterima dan hipótesis  H0 ditolak.
 
5.2  Saran.
       Penulis ingin memberikan saran atau masukan yaitu :
       1.  Kepada pembaca, untuk lebih menela’ah karya tulis ini dan mengembangkannya
             menjadi sebuah karya tulis ilmiah yang lebih sempurna lagi nantinya.
       2.  Kepada sekolah, agar menjadikan karya tulis ini sebagai rujukan dalam
            pengembangan penelitian yang berkenaan masalah diatas.
       3. Kepada masyarakat, agar memanfaatkan karya tulis ini sebagai sumber informasi
           untuk menggunakan kulit pisang sebagai baterai kering ramah lingkungan.